Minggu, 31 Januari 2016

Mengapa tuhan harus menjadi manusia

suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap natal sebagai takhayul belaka. dia bukanlah orang yang kikir. dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya, dan bersih kelakuanya terhadap orang lain. tetapi ia tidak percaya pada kelahiran kristus yang diceritakan setiap greja di hari natal. dia sungguh-sungguh tidak percaya.

"saya benar-benar minta maaf jika saya membuatmu sedih," kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja, "tapi saya tidak mengerti mengapa tuhan mau menjadi manusia. itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya."

pada malam natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja. pria itu menolak untuk menemani mereka.

"saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya. "saya lebih baik tinggal di rumah. saya akan menunggumu sampai pulang."

tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun. ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan. lalu ia kembali ke kursinya disamping perapian dan mulai membaca surat-surat kabar. beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan. bunyi itu terulang tiga kali. ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya.

ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin. mereka telah terjebak dalam badai salju, dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

"saya tidak dapat membiarkan mahluk kecil itu kedinginan disini," pikir pria itu. "tapi bagaimana saya bisa menolong mereka?"

kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya. kandang itu pasti memberikan tempat perlindungan yang hangat. dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut. ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam.

makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya. jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti, dan menebarkanya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang. tapi ia sungguh terkejut. burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju. pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah menjauhi kandang yang hangat itu.

"mereka menggangap saya sebagai mahluk yang aneh dan menakutukan," kata pria itu kepada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman."

pada saat itu juga, lonceng greja berbunyi. pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut natal yang indah.

kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, "SEKARANG SAYA MENGERTI," bisiknya dengan terisak.
"sekarang saya mengerti mengapa kau mau menjadi manusia."

Malaikat Pelindung..

Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. maka ia bertanya kepada tuhan, "ya tuhan, engkau akan mengirimkan aku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. siapakah nanti yang akan melindungiku disana?"

Tuhanpun menjawab, "Diantara semua malaikat-ku, aku akan memilih seorang yang khusus untukmu, dia akan merawat dan mengasihimu. " Si kecil bertanya lagi, "Tapi disini disurga ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu sudah cukup untuk membuatku bahagia." Tuhanpun menjawab, "Tak apa, Malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia. "Namun Si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?

Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu akan membisikkan kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar berada disampingmu. dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia. Si kecil bertanya lagi, "Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu ya Tuhan?"

Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu akan membimbingmu, dia akan menengadahkan tanganya bersamamu untuk berdoa. "Lagi-lagi si kecil menyelidik, "Namun aku mendengar disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?"

Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhanya. Dia sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu." Namun sikecil kini malah menjadi sedih, "Tuhan tentu aku akan menjadi sedih jika tak melihatmu lagi."

Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepadaku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-ku. Walau begitu aku akan selalu ada disisimu."

Hening. kedamaianpun kembali menerpa sorga. suara-suara pangilan dari bumi mulai sayup-sayup terdengar. "ya tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama dari malaikat pelindungku itu..."

Tuhan kembali menjawab, "Nama malaikatmu itu tidak penting... hanya saja kamu akan sering menyebutnya dengan panggilan : Ibu..."

gak tau harus tulis judul apa

        selamat hari minggu, syalom.terbangun di minggu pagi ini, membuat segelas kopi hangat dan menikmatinya sambil menghisap beberapa batang tembakau..

Sedikit ingin menumpahkan beberapa kebodohan yang pernah saya lakukan dalam beberapa tahun belakangan ini, sebagai balasannya penyeselasan itu terus membayangi saya, kemanapun saya melangkah dan apapun yang saya lakukan. Tidak jarang pula Sang Maha Tau membalas dengan memberikan rasa sakit yg sama, percis seperti yang telah saya perbuat pada orang2 yang saya sakiti. dr situ saya belajar perlahan untuk menahan diri saya dalam setiap apapun yang saya hadapi, mencoba merespons sesuatu dengan tenang walau pikiran dan hati saya yg masih berjiwa muda sangat berkobar-kobar untuk bersikap dan bertindak. Kalau boleh memberikan pernyataan hal apa yang paling mengerikan dan menyakitkan yang pernah saya alami jawabannya adalah menyaksikan langsung kesakitan yang dialami oleh kaka tercinta saya lenny rosalina sihite dalam melewati masa masa kristisnya selama dia terbaring sakit. taukah kalian apa yang membuat menyakitkan dan mengerikan yang saya maksud ini..??? hanya bisa melihatnya sambil menangis dalam hati tanpa bisa berbuat apapun yang dapat menghilangkan rasa sakitnya.. yang bisa saya lakukan hanya hal hal kecil yang saya rasa tidak akan pernah cukup untuk membayar setiap cinta kasih yang dia sudah berikan kepada saya selama ini.. kala itu saya berpikir keras apa yang dapat saya perbuat atau bagaimana caranya agar saya ttp trlihat tegar ketika dia terlihat sakit dan menderita.tidak pernah saya menangis sekeras dan selantang hari kepergiannya itu, tidak pernah saya mabuk sehancur hari kepergiannya, dan tak pernah saya merasa terpukul sekuat itu selain di hari kepergiannya. Mulai meragukan dan kecewa dengan sang Maha Mengetahui, Mulai bertingkah sembarangan, asal-asalan baik dirumah ataupun di dunia pendidikan dan dimanapun saya pergi. Sempat berpikir belakangan ini, kalau saja dulu saya memberikan segenap perhatian dan kemampuan saya mungkin ceritanya akan lain, dr situ saya belajar saya akan memberikan memfokuskan seluruh perhatian saya bila orang2 yang saya cintai sedang terbaring sakit.. Taukah kalian apa yang dapat melemahkan saya sampai titik terlemah...???Kehilangan dan bertengkar dengan orang orang yang saya cintai itulah jawabannya. Mudah sekali bukan membuat saya terlihat lemah dan cengeng. Berita bagusnya hanya 2 kali saja saya kehilangan orang yang saya cintai sepanjang 26 tahun ini,, percayalah hal itu membuat saya benar2 terlihat lemah. menyebalkan memank, saya sndiri sangat kurang nyaman bila diri saya terlihat lemah dan cengeng..Pertama sudah pasti kaka saya, dan yg kdua adalah temen saya di bangku perkuliahan.. melihat dirinya sama halnya seperti melihat diri saya bila drubah dalam wujud perempuan.. hahaha aneh iya, unik sudah pasti.. punya kemampuan, ketahanan, dan sifat keras sama seperti yang miliki, entah dibawah naungan bintang apa kala dia terlahir waktu itu..dan berita bagusnya lagi saya sudah berdamai denganya, dan janji saya pada diri saya sendiri tak boleh ada kata kehilangan lagi. rasa penyesalan itu masih mengikuti saya sampai detik ini dan makin terasa kuat ketika saya harus pergi menuju tempat saya berkuliah. setiap saya berada disana,rasa penyesesalan itu terasa semakin nyaring di kepala saya..yahhh demikian yang saya dapat ceritakan. Rasa sesal itu msh mengikuti, mungkin saja dengan menumpahkannya disini, bisa dapat meringankan sedikit teriakan penyesalan di kepala saya..minggu 13-09-2015 12.00 WIB..